Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, Yasti Soepredjo Mokoagow, menegaskan perlunya evaluasi tarif Tol Manado–Bitung yang dinilai terlalu tinggi serta percepatan pembangunan Manado Outer Ring Road (MORR) guna mengurangi kemacetan di Manado.
Dalam pertemuan dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Ditjen Bina Marga, Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Prasarana Strategis dan BPJT KemenPUPR, LPPNPI/Airnav, BMKG, serta Basarnas, Yasti menjelaskan bahwa Tol Manado–Bitung termasuk salah satu dari 21 ruas tol yang realisasi volume lalu lintasnya berada di bawah 50 persen dari asumsi perjanjian.
“Dari berbagai informasi yang kami himpun, terdapat keengganan kendaraan menggunakan tol karena dinilai tarifnya mahal, sehingga masyarakat memilih kembali ke jalan nasional,” dalam sambutannya pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (27/11/2025).
Selain itu, Yasti juga meminta penjelasan mengenai perkembangan pembangunan Manado Outer Ring Road (MORR) sebagai infrastruktur kunci untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Ia menegaskan bahwa kendala terbesar terletak pada pembebasan lahan.
“MORR ini satu-satunya cara untuk mengurangi kemacetan. Masalahnya ada di tanah. Kalau appraisal sudah menetapkan harga tetapi masyarakat tidak mau, pemerintah harus tegas. Tidak boleh ada pihak yang menghambat kepentingan umum,” tegasnya.
Ia meminta koordinasi lebih kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar pembebasan lahan MORR tidak lagi terhambat. “Kalau tidak tegas, tidak akan jalan MORR ini. Koordinasi dengan kementerian dan gubernur harus diperkuat agar persoalan lahan dapat teratasi,” pungkas Yasti.
