Anggota Komisi XII DPR RI Rico Alviano memastikan bahwa ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Provinsi Sumatera Barat saat ini masih dalam kondisi aman dan mencukupi. Namun demikian, ia menekankan pentingnya pengawasan distribusi agar penyalurannya tepat sasaran.
“Untuk saat ini pasokan BBM dan LPG di Sumatera Barat masih tercukupi. Stok LPG di Depot Teluk Kabung juga masih aman. Tapi distribusinya harus benar-benar diawasi agar subsidi ini tidak disalahgunakan,” ujar Rico saat kunjungan kerja reses Komisi XII DPR RI di Sumatera Barat, Rabu (16/04/2025).
Rico menyoroti bahwa kuota BBM dan LPG bersubsidi di Sumatera Barat kerap kali melebihi kebutuhan riil. Hal ini menjadi indikasi perlunya pengawasan lebih ketat terhadap proses distribusi di lapangan, agar subsidi energi tersebut hanya diterima oleh pihak-pihak yang memang berhak.
“Selama ini kuotanya cenderung berlebih. Artinya ada potensi ketidaktepatan sasaran dalam distribusi. Karena itu pengawasan adalah kunci untuk menjamin keadilan dan efisiensi penyaluran subsidi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rico juga menyoroti keterbatasan infrastruktur distribusi energi di Sumatera Barat. Saat ini, provinsi tersebut hanya memiliki satu depo BBM, yakni di Teluk Kabung, yang harus melayani kebutuhan 19 kabupaten/kota.
“Sumatera Barat itu rawan bencana, khususnya gempa bumi. Maka kami mendorong pembangunan depo BBM tambahan di wilayah yang lebih aman secara geologis. Ini penting agar jika terjadi bencana, suplai BBM tidak terputus dan masyarakat tetap bisa mengakses energi,” jelas politisi asal Dapil Sumbar itu.
Usulan penambahan depo BBM diharapkan dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat demi memperkuat ketahanan energi regional serta meningkatkan pemerataan distribusi.