Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Parlemen Remaja yang kembali digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/11/2025). Ia menyebut program ini sebagai wadah penting bagi generasi muda untuk belajar langsung tentang kehidupan politik, demokrasi, dan tugas-tugas parlemen secara nyata.
“Saya sangat bangga dan senang ketika mendengar ada satu kegiatan yang dikenal setiap tahun, yaitu Parlemen Remaja dan Parlemen Kampus. Ini bagian dari misi kami di DPR untuk membuka ruang bagi publik agar memahami di gedung rakyat ini, seperti apa kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Cucun dalam sambutannya.
Cucun menjelaskan, melalui kegiatan seperti Parlemen Remaja, generasi muda dapat merasakan langsung bagaimana anggota DPR menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran. Ia menegaskan, parlemen bukan hanya tempat berbicara, melainkan lembaga yang memperjuangkan aspirasi rakyat.
“(DPR) bicara bagaimana menyampaikan aspirasi karena fungsi anggota DPR itu memperjuangkan aspirasi dari daerah pemilihan. Mangkanya harus berdebat, karena kalau tidak berdebat, maka bukan parlemen. Justru kalau anggota DPR tidak bicara, itu harus kita pertanyakan. Karena publik menunggu, (DPR) ini kerja atau tidak,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Cucun juga berbagi kisah perjalanan pribadinya dari seorang santri hingga menjadi anggota DPR RI. Ia menekankan pentingnya mimpi besar, semangat belajar, dan komitmen memperjuangkan kepentingan rakyat. Salah satu capaian yang ia banggakan adalah keberhasilannya memperjuangkan lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
“Jadi (dulu) hanya mimpi saja (bisa) di DPR, kalau suatu saat saya bisa bersidang dan membuat kebijakan serta keputusan di gedung (DPR) ini, pasti saya bisa membuat satu hal yang bermanfaat. (Akhirnya) tahun 2014 saya dilantik menjadi Anggota DPR,” paparnya.
Menutup sambutannya, Cucun mengajak peserta Parlemen Remaja untuk peduli terhadap isu energi berkelanjutan dan lingkungan. Hal ini sesuai dengan tema Parlemen Remaja yang diangkat tahun ini, yakni Generasi Pembangun Energi untuk Indonesia Bebas Emisi.
Menurutnya, di era yang serba digital saat ini, generasi muda dapat menyuarakan terwujudnya gerakan hijau di media sosial, seperti green energy dan green economy. Ia mendorong generasi muda untuk ikut berperan dalam mewujudkan Indonesia bebas emisi melalui inovasi serta aksi nyata.
“Saya ingin mengajak semua anak-anak menjadi agent of change, generasi pembaharu yang memiliki visi misi untuk melakukan perubahan, terobosan, dan inovasi bagi kebermanfaatan serta keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara di republik tercinta ini. Generasi yang tidak hanya mengkritik, tetapi juga berkontribusi. Generasi yang tidak hanya menuntut perubahan, tetapi siap menjadi bagian dari perubahan. Generasi yang berpikir global (serta) berakar dari nilai-nilai lokal dan semangat kebangsan,” tutupnya.
