Terminal Pulo Gebang merupakan terminal bus terbesar se-Asia Tenggara. Berdasarkan pemantauan sinarharapan.com, terminal ini telah mengalami lonjakan jumlah penumpang yang signifikan menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025. Terbukti, jumlah penumpang yang berangkat ke berbagai destinasi di Pulau Jawa dan luar Jawa sudah mulai memasuki fase intensitas tinggi.
Dengan diprediksinya puncak arus mudik pada H-3 Lebaran pada 28 Maret 2025, pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, serta operator bus dan instansi terkait diketahui telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran perjalanan dan keselamatan penumpang.
Berdasarkan data dari Angkutan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), jumlah penumpang yang berangkat melalui Terminal Pulo Gebang pada hari ini mengalami peningkatan lebih dari 30 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa. Sebab, terminal ini melayani lebih dari 300 bus keberangkatan menuju berbagai kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang.
Sebagian besar penumpang yang memilih berangkat menggunakan bus merupakan pemudik dari kawasan Jakarta dan sekitarnya yang memilih transportasi darat sebagai pilihan utama karena tarif yang lebih terjangkau dan fleksibilitas waktu perjalanan. Para penumpang terlihat mulai memadati area keberangkatan sejak pagi hari, dengan puncak keramaian diperkirakan terjadi pada sore hingga malam hari.
Sebelumnya, Kepala Terminal Pulo Gebang Joko Prasetyo menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk memaksimalkan kenyamanan penumpang dan memperlancar proses keberangkatan. Guna menghindari kerumunan, pihaknya telah menambah petugas keamanan yang tersebar di seluruh area terminal, baik di pintu masuk, ruang tunggu, hingga area keberangkatan.
Perhubungan DKI Jakarta bersama pihak keamanan pun juga telah menerapkan rekayasa jalur antrean di area boarding gate untuk memperlancar aliran penumpang yang ingin naik bus. Para petugas juga secara aktif mengingatkan penumpang untuk tetap menjaga jarak dan mengikuti protokol kesehatan yang telah disediakan, mengingat masih ada risiko penyebaran penyakit di area publik.
Sebagai tambahan, pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan juga telah menyiapkan petugas untuk memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas menuju dan dari terminal, mengingat kawasan sekitar Terminal Pulo Gebang sering kali mengalami kemacetan parah. Penerapan one way dan contraflow juga dipersiapkan untuk mengurangi kepadatan di jalan-jalan utama yang mengarah ke terminal.
Pihak terminal juga menambah fasilitas layanan bagi penumpang, seperti pos kesehatan, toilet darurat, dan ruang tunggu yang lebih nyaman. Penyediaan tempat ibadah, kafetaria, serta akses Wi-Fi gratis menjadi bagian dari upaya memperbaiki pengalaman penumpang di terminal yang sering kali padat selama musim mudik.
Selain itu, petugas juga mengingatkan pemudik untuk tidak membawa barang berlebih agar tidak mengganggu kenyamanan perjalanan. Pihak terminal dan operator bus juga memantau adanya potensi penumpang gelap atau penumpang liar yang sering muncul selama musim mudik, dan akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka.
PT. Damri, operator bus terkemuka yang telah berusia 78 tahun, serta beberapa perusahaan otobus lainnya, telah mempersiapkan armada bus tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Bus yang disediakan dilengkapi dengan AC, ruang kaki lebih luas, dan fasilitas hiburan untuk memastikan kenyamanan pemudik selama perjalanan.
Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan, Terminal Pulo Gebang dinilai siap menghadapi potensi kemacetan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pemudik yang akan kembali ke kampung halaman. Pun, pemerintah dan berbagai pihak terkait akan terus memantau situasi di lapangan, dengan tujuan agar perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh pemudik.