Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Syahrul Aidi Mazaat menegaskan komitmen parlemen dalam memperkuat diplomasi pengetahuan dan mendorong implementasi ekonomi biru Indonesia.
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada sambutannya dalam kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Ekonomi Biru BKSAP DPR RI ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali dan United in Diversity (UID) Bali Campus, Rabu (3/11/2025).
Dalam kesempatan itu Syahrul Aidi menekankan bahwa BKSAP akan terus aktif membangun dialog dengan parlemen internasional untuk mendorong harmonisasi regulasi global terkait pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, seluruh kebijakan yang dihasilkan harus berpihak pada ketahanan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.
“Kami di BKSAP akan terus aktif dalam berbagai dialog parlemen internasional, mendorong harmonisasi regulasi, serta memastikan kebijakan yang dihasilkan berpihak pada ketahanan ekonomi, lingkungan, dan sosial,” jelasnya.
Politisi fraksi PKS itu juga menekankan bahwa kerja kolektif dan optimisme menjadi kunci untuk mempercepat transformasi menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan. Karena itu, keberadaan UID Bali disebutnya sebagai peluang strategis dalam memperkuat kapasitas kepemimpinan nasional, khususnya dalam kebijakan ekonomi biru dan pemenuhan target SDGs.
“Mulai dari Bali, mudah-mudahan kehadiran UID ini menjadi tonggak, menjadi instrumen yang menghasilkan pemimpin-pemimpin pemegang kebijakan yang betul-betul memahami perlunya keberlanjutan pembangunan,” ungkap Syahrul Aidi.
Lebih lanjut Syahrul Aidi berharap agar prinsip ekonomi biru dan seluruh butir SDGs dapat diimplementasikan secara konsisten di Indonesia. Meskipun target global SDGs ditetapkan untuk 2030, ia menegaskan bahwa Indonesia harus tetap optimis dan terus memperkuat langkah-langkah konkret untuk mencapainya.
“Program-program, prinsip-prinsip blue economy dan butir-butir SDGs itu harus bisa diimplementasikan oleh Indonesia. Walaupun targetnya 2030, kita tetap optimis,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panja Ekonomi Biru Ravindra Airlangga menegaskan pentingnya langkah-langkah luar biasa dalam memastikan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berkaitan dengan iklim dan ekosistem laut. “SDGs itu bersifat mengikat, sehingga membutuhkan langkah luar biasa agar seluruh target dapat tercapai,” ungkap Ravindra.
Menyoroti SDG 14: Life Below Water, Ravindra menekankan perlunya pendekatan lintas isu dan lintas lembaga. Ia mengingatkan bahwa pengelolaan laut tidak boleh dilakukan secara silo, melainkan sebagai satu ekosistem utuh.
“Kita tidak boleh berpikir sektoral, tapi harus berbasis ekosistem. Bahkan di beberapa negara masih terjadi praktik seperti membuang limbah ke laut dalam. Ini harus menjadi pelajaran penting bagi kita. Kebijakan tidak akan pernah sempurna, tetapi harus menghasilkan dampak yang nyata,” tegas politisi fraksi Golkar itu.
Kunjungan kerja Panja Ekonomi Biru BKSAP DPR RI ke KEK Kura Kura Bali dan United in Diversity (UID) Bali Campus turut dihadiri Ketua Panja Ekonomi Biru BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga (F-Golkar) dan sejumlah Anggota BKSAP DPR lain diantaranya Habib Idrus Salim Aljufri (F-PKS) dan Dewi Coryati (F-PAN). Disamping itu hadir pula President of United in Diversity Foundation Chairman of KEKE Kura-kura Bali Tantowi Yahya, serta Chancellor United in Diversity Foundation Suyoto.
Kunjungan kerja Panja Ekonomi Biru BKSAP DPR RI ini menjadi bagian dari upaya memperkuat diplomasi pengetahuan, mendorong model pembangunan berkelanjutan, dan memperluas kemitraan multisektor yang mendukung transformasi ekonomi biru nasional.
